Pengobatan Ruqyah Penyakit Lupus Cirebon



Pengobatan Ruqyah Penyakit Lupus Cirebon

PENGOBATAN RUQYAH PENYAKIT LUPUS CIREBON

Beberapa tahun yang lalu,

Ada salah satu keluarga yang meminta tolong agar anaknya di ruqyah karena menderita penyakit lupus. Dia bekerja di Cirebon. Saat saya datang ke lokasi kondisinya sangat lemah, tubuh kurus kering dan kesulitan untuk duduk di kursi. Sambil sesekali menahan rasa sakit,beliau duduk di kursi, berbincang hanya sebentar sebelum ruqyah dimulai.

Hasil Penelitian dokter menurut ilmu YAHUDI, beliau menderita lupus. Positif.

Ada beberapa info yang disampaikan keluarga tentang kondisi rumah tangga ibu ini.secara garis besar,yang terjadi dalam keseharian adalah konflik dan kurang akur dengan suaminya. Saat itu, suami hadir dan bercerita tentang kehidupan rumah tangga beliau berdua.

Kesimpulan saya waktu itu, sakit ini karena ain dari suami dan tempat kerja si ibu tersebut. Saya minta mereka saling memaafkan, berjanji memperbaiki kebiasaan sehari hari dan mulai menjalankan kewajiban sholat dll.

Selanjutnya adalah terapi ain menggunakan air minum yang sudah diruqyah. Tidak ada reaksi signifikan selama 2 proses tersebut hanya terasa ringan.

Kesimpulan ain ini saya ambil berdasarkan cerita si ibu dan suaminya selama perjalanan hidup mereka dan bagaimana situasi di tempat kerja. Terlebih lagi lingkungan kerjanya kebanyakan adalah non muslim. Dalam surah al Qalam 51-52, Allah mengisyaratkan bahwa salah satu pelempar ain dan hasad adalah non muslim.

Kemudian saya lanjutkan dengan pengobatan ruqyah bersama. Saat ruqyah inilah ada salah satu sumber gangguan yang terlewatkan, yakni jin nasab. Alhamdulillah setelah beberapa saat ruqyah, kondisi beliau membaik dan bisa duduk dengan ringan dan wajah cerah. Alhamdulillah ‘ala kulli hal…

Saya hanya menyarankan agar melakukan pengobatan ruqyah syariyyah mandiri secara rutin dan mengulang-ulang kalimat memaafkan untuk semua orang. Saya kira waktu itu kasus ini sudah selesai…

Tapi cerita ini ternyata masih berlanjut….

Memang, Kondisi beliau membaik, tetapi beberapa bulan kemudian kembali drop dan bahkan lebih parah.

saat saya datang ke rumah beliau kedua kalinya, kondisi beliau mirip dari kondisi awal pertama kali, tapi lebih parah, salah satunya, beliau harus pake pempers. Kondisi badan lemah, dan hanya berbaring. Keluhan yang beliau sampaikan sama seperti saat pertama kali saya ruqyah. Plus nyeri di telapak kaki.

Saat itu kesimpulan saya mungkin karena kena ain lagi karena beliau kembali bekerja.

Dari hasil dialog, mereka mengatakan bahwa beliau tidak diterapi apapun, selain medis dan pijat, & refleksi.



Karena cerita awal dulu saya sudah paham,saya tidak banyak bertanya lagi, dan langsung mulai ruqyah. Saat itu ada hal yang sedikit berbeda dari ruqyah pertama kali. Reaksi jin nampak jelas ada tetapi ‘lebih susah’ keluar dibandingkan saat pertama kali saya datang. Akhirya ruqyah saya hentikan. Lalu saya tanya ke keluarga yang hadir.



“maaf, saya lupa bertanya, sebelum ini, apa diterapi menggunakan pengobatan DUKUN SANTET?” tanya saya waktu itu.



Mereka membenarkan. Dan bercerita bahwa beberapa hari kemarin, teman-teman sekerja si ibu ini menjenguk. Mereka dari kab cirebon, dan salah satu diantara mereka punya kemampuan DUKUN SANTET. Dialah yang mengobati ibu ini.



“Waahhh. Kok diulangi lagi to Bu. Ini kan saya disuruh bersih-bersih jadinya.” Komen saya sambil becanda.

lain kali jangan pake pengobatan seperti itu, jauhi dan jangan dilakukan lagi, karena justru akan memperlemah yang sakit.” Pinta saya.



Alhamdulillah, pake teknik identitas, beberapa saat kemudian, biidznillah, jin yang mungkin dari si DUKUN SANTETtersebut lepas.



Tapi badan masih lemah.



Saya minta beliau khusyu berdoa, sambil memejamkan mata. Saya terus menyalurkan energi Al-qur’an.



Beberapa saat kemudian, saya tanya, “apa rasanya BU?, atau ada yang terlintas di pikiran saat saya melakukan penyaluran energi Al-qur’an? Atau ada yang terlintas dipengelihatan saat memejamkan mata?”



“Saya lihat, diperut saya banyak binatang, ular dan lain-lain”.jawabnya.



Waktu itu saya masih pake istilham. Sekarang saya menghindari istilham.



Berkali2 kali, tidak kunjung hilang makhluk-makhluk yang dilihat si ibu tersebut, kalaupun hilang maka akan berganti dengan yang lain. Begitu terus menerus. Yang saya lakukan saat itu, seperti : mendoakan ular hancur, tikus musnah, terbakar dan sejenisnya. Begitu terus, berulang-ulang. Hanya berputar-putar saja. Saya ingin garis bawahi bahwa eksplore dan eksekusi seperti ini menurut saya tidak tepat.



Lalu saya minta dia fokus berdoa, dan saya bacakan al qur’an dalam hatidengan menyalurkan energi ayat Al-qur’an.

Tiba-tiba dia bilang bahwa dia melihat sosok laki-laki yang pernah menyukainya di waktu sekolah dulu.

Kali ini, saya tidak gunakan pendekatan eksplorasi visual. Tapi berusaha menerjemahkan apa yang terlihat

Saya hentikan bacaan, dan saya tanya tentang kisah laki-laki itu dan si ibu ini.

Mengalirlah cerita singkat dari beliau….

Bismillah mudah-mudahan ini kuncinya :

Seharusnya yang saya lakukan waktu itu bukan lah mengeksplore apa yang terlihat oleh pasien. Cukuplah bacakan al qur’an, lalu terjemahkan jika dia merasakan atau melihat sesuatu. Bukan ‘menghabisi’ atau membakar si ular dan binatang-binatang tersebut secara visual.

Cukup baca, lalu apa yang dirasakan atau terlihat terjemahin, penyelesaiannya tanpa masuk dalam ranah visual tersebut. Wallohu a’lam.

Kembali ke cerita diatas….

Kemudian saya minta beliau memohon ampun pada Allah atas kesalahan yang mungkin ada terkait dengan lalki-laki tersebut, memaafkan dia jika dia pernah berbuat salah dan berniat meminta maaf pula.

Beberapa saat kemudian, sosok tersebut hilang, dan tubuh beliau juga terasa lebih ringan, lalu saya bacaain lagi beberapa ayat. Tiba-tiba dia bilang, “pak banyak binatang dibadan saya”.

Waah ini hnya kamuflase syetan kayaknya. Saya fokus pada kesimpulan bahwa semua yang beliau lihat adalah memori bad sector terhadap orang lain.

Wkwkwkwk…..pinjam istilah komputer.

Penyaluran energi saya hentikan dan saya minta beliau bertaubat atas seluruh sikap, kata-kata, perilaku yang salah, pada keluarga beliau. Kemudian memaafkan semua orang. Saya minta beliau, mengucapkan secara jahr, mohon ampun pada Allah, minta maaf dan memaafkan semua orang, tapi disebut satu per satu orangnya.

Mulai dari suami, anak, ibu, ayah, saudara dan lain-lain. Benar-benar disebut satu per satu.

Dan Maa Syaa Allah, diluar dugaan saya, setiap makhluk yang dia lihat musnah satu persatu seiring dia mohon ampun pada Allah, minta maaf dan memaafkan tiap orang tersebut.

Alhamdulillah badannya terasa ringan dan dia bisa duduk dengan tegak.

Tapi masih ada 1 keluhan…..nyeri di kaki, yang mungkin karena bekas pijat itu.

Lalu saya coba tarik ujung-ujung jari kakinya, Alhamdulillah, qodarulloh, nyeri di kaki hilang.

“Lhaahhhhhh. Bu, Berarti lain kal kalau mau pijat, hati-hati, mungkin yang mijat punya JIN ATAU IBLIS., kita tetap tidak bisa memvonis terapis pijat tersebut dibantu jin atau tidak, tapi kita tetap harus selalu mengevaluasi apa yang kita tempuh dalam berobat. Agar selamat secara aqidah dan tidak ada mudhorot bagi kesehatan kita.” Terang saya waktu itu.

Beberapa pekan kemudian saya bertemu dengan saudara si ibu yang sakit lupus ini. Beliau cerita bahwa setelah diruqyah, malam ruqyah, besok paginya dia sudah bisa jalan-jalan, bukan jalan-jalan didepan rumah, tapi jalan-jalan ke cirebon dan keluar kota.

Baarakallohu fiikum.

SEMOGA BERMANFAAT


Ruqyah FSIPC Cirebon

Postingan populer dari blog ini

Ruqyah Sulit Jodoh

Sejarah Dan Manfaat Ruqyah